Jakarta – Kerja keras Gubernur Sumsel H. Herman Deru membawa kemajuan di Bumi Sriwijaya memasuki 2 tahun masa kepemimpinannya semakin terbukti. Berkat tangan dinginnya, Provinsi Sumsel dinobatkan sebagai Provinsi Terinovatif Tahun 2020 pada malam puncak Penganugerahaan Innovative Goverment Award (IGA) yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), di Hotel Sultan, Jakarta Jumat (18/12) malam.
Sumsel dinobatkan sebagai Provinsi Terinovatif Tahun 2020 bersama empat provinsi terkemuka lainnya seperti Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Lampung, Provinsi DKI Jakarta, dan Provinsi Banten. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D., kepada Gubernur Sumsel H.Herman Deru melalui Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Setda Pemprov Sumsel Prof Dr H.M Edwar Juliartha, MM.
“Syukur atas penghargaan yang telah diberikan. Ini adalah bentuk penilaian apresiasi pusat terhadap semangat dan keberhasilan inovasi daerah Sumsel. Dengan penghargaan IGA 2020 ini semakin memotivasi kami Pemda Sumsel untuk melakukan peningkatan layanan publik dan tata kelola pemerintah dan pembangunan di daerah. Semoga kedepan semua potensi yang ada di Sumsel bisa kita jadikan ladang inovasi untuk membawa Sumsel lebih maju kedepan,” ujar Gubernur Herman Deru melalui Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Setda Pemprov Sumsel Prof Dr H.M Edwar Juliartha, MM, sesaat usai menerima penghargaan.
Lebih jauh dipaparkannya, bahwa dalam kondisi pandemi Covid19 ini, bukan hanya Sumsel yang terdampak namun juga seluruh dunia. Karena itu dia, berupaya tetap melakukan inovasi-inovasi untuk menggerakkan ekonomi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Sejak pandemi melanda, memang dua hal tersebut menjadi perhatian khusus Pemprov Sumsel. Karena itu berbagai program terobosan dan inovasi terus ditingkatkan bagi IKM dan UMKM. Karena kita tahu pelaku usaha IKM dan UMKM ini jumlah besar dan paling tahan banting namun mereka ini tetap perlu didukung oleh pemerintah daerah,” terangnya.
“Alhamdulillah kondisi ekonomi Sumsel masih jauh lebih baik bila dibandingkan beberapa provinsi lain di Indonesia serta masih lebih baik dari Pertumbuhan Ekonomi Nasional yang minus 5,32%,” ungkapnya.
Terkait penilaian dan pemberiaan penghargaan Innovative Government Award (IGA) tahun 2020, bahwa penerapan Inovasi Daerah Provinsi Sumsel mengalami lonjakan yang luar biasa. Nilai Indeks Inovasi Daerah Sumsel pada IGA tahun 2019 sebesar 7.477 dengan jumlah Inovasi yang diterapkan sebanyak 33 inovasi.
Pada saat ini, kata HD IGA tahun 2020, Inovasi yang diterapkan meningkat hampir 2000 %, yaitu berjumlah 616 Inovasi dan Nilai Indeks Inovasi Daerah Sumsel tahun 2020 sebesar 87.713 menduduki ranking Pertama dalam Aplikasi IGA Kemendagri.
Adapun yang menjadi salah satu inovasi andalan Sumsel yakni pengalengan pindang ikan patin yang merupakan makanan khas di Sumsel. Inovasi ini sempat menjadi bahan presentasi Gubernur Sumsel H.Herman Deru dalam rangka penilaian dan pemberian penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2020 gelaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) di Gedung Merah Putih, KPK RI, Jakarta Rabu (4/10/20).
Dalam presentasinya HD menjelaskan bahwa Potensi Sumber Daya Alam (SDA) di Provinsi Sumsel begitu luar biasa. Banyak jenis komoditas yang sangat potensial menjadi Produk Unggulan Daerah.
Salah satu contoh penerapan Inovasi Daerah yaitu Inovasi Teknologi Pengalengan Pindang Patin untuk meningkatkan daya saing produk IKM yang disinergikan dengan Inovasi Pelayanan Publik yaitu Inovasi Kemitraan Academia, Business, Government (ABG).
“Sumsel penghasil ikan patin yang sangat besar, lebih dari 137 ribu ton per tahun. Olahan ikan patin yang populer di Palembang adalah Pindang Patin,” katanya.
Makanan ini, Lanjut dia sangat digemari di seluruh Indonesia, pada umumnya tamu-tamu yang datang ke Palembang membawa oleh-oleh pindang patin ini. Namun menurutnya dalam kemasan yang kurang layak karena masih diproduksi secara tradisional, sehingga tidak tahan lama dan menurunkan kualitas makanan tersebut.
Permasalahan tersebut, lanjut HD dapat diatasi melalui Inovasi Teknologi Pengalengan Pindang Patin sehingga tahan sampai 1 tahun dengan kualitas sesuai standar BPOM RI.
Di tempat yang sama Mendagri Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D mengatakan Kegiatan tahunan ini, merupakan bentuk penilaian dan apresiasi pemerintah pusat terhadap semangat dan keberhasilan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan cara-cara inovatif. Selain menerima penghargaan, pemerintah daerah terinovatif juga mendapatkan dana insentif daerah.
Kegiatan IGA, diselenggarakan untuk menjalankan ketentuan UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan PP No. 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah, serta Permendagri No. 104 Tahun 2018 yang berkaitan dengan Penilaian dan Pemberian Penghargaan dan/atau Insentif inovasi Daerah.
Melalui penilaian dan penghargaan IGA ini, diharapkan dapat mendorong dan memotivasi pemerintah daerah, untuk terus melakukan inovasi daerah dibidang peningkatan layanan publik, tata kelola pemerintahan, dan pembangunan di daerah. Mendagri terus dorong inovasi daerah
Lebih jauh dalam arahannya pada acara penghargaan tersebut, Tito mengatakan bahwa IGA merupakan salah satu upaya untuk mendorong agar Pemda se-Indonesia, semakin berinovasi tinggi dalam mengelola pemerintahan.
“Dengan demikian, publik semakin dilayani dengan tepat dan efisien oleh pemda. Dalam masa otda (otonomi daerah), sudah sewajarnya bahwa ‘inovasi’ merupakan kata kunci penting bagi pemda,” kata Mendagri
Lebih lanjut, Mendagri berpesan agar dalam menggelar pemerintahan, pemda selalu terampil dalam mengharmonisasikan bauran antara garis kebijakan Pemerintah Pusat, dengan inisiatif daerah. Dengan demikian, efek dari inisiatif daerah, akan selalu selaras dengan kebijakan dari Pemerintah Pusat.
“Dalam inovasinya, sudah tentu pemda pun harus memerhatikan harmonisasi tersebut,” kata Mendagri.
Adapun penilaian ini melibatkan tim penilai sebanyak 15 orang yang berasal dari unsur Kemendagri; Kemen PAN-RB; Kemenristek/BRIN; Kementerian Keuangan; Kementerian PPN/Bappenas; Lembaga Administrasi Negara; Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia; Kamar Dagang dan Industri; Universitas Indonesia; United Cities and Local Government-Asia Pacific (UCLG-ASPAC); Media massa.
Ketua Penyelenggara IGA 2020, Agus Fatoni, menjelaskan proses penilaian penentuan pemenang penghargaan tersebut telah melalui proses yang ketat.
“Tahapan penilaian yang sangat ketat, berlangsung sedari Mei tahun 2020. Tahapan penilaian tahap akhir, berupa presentasi kepala daerah dilaksanakan pada 4 sampai 5 November 2020 secara virtual. Hal tersebut meliputi: penjaringan, pengukuran indeks, presentasi, dan validasi serta penghargaan,” kata Agus, yang juga merupakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kemendagri.
Agus pun menjelaskan bahwa total inovasi yang disampaikan ke Pemerintah Pusat terus mengalami peningkatan yang sangat signifikan dari tahun 2017 s.d 2020. Pada tahun 2020 ini, ada 17.779 inovasi pemda. Meningkat lebih dari 2x lipat dari tahun 2019 lalu, yang hanya sebanyak 8.016 inovasi. Tingkat partisipasi pemda pada pengisian indeks inovasi daerah tahun 2020 adalah sebanyak 484 pemda, dari 542 pemda. Sehubungan dengan wabah Covid-19, maka presentasi oleh kepala daerah, berlangsung secara daring.
Selain Asisten Bidang Administrasi dan Umum Setda Sumsel, Prof Dr Edwar Juliartha MM, hadir juga Kepala Balitbangda Provinsi Sumsel Dr. Hj. Ekowati Retnaningsih, SKM. M.Kes.
Adapu daftar pemerintah daerah penerima IGA Tahun 2020 masing-masing yakni. Kategori Provinsi Terinovatif :
1. Provinsi Sumatera Selatan
2.Provinsi Jawa Tengah
3. Provinsi Lampung
4. Provinsi DKI Jakarta
5. Provinsi Banten.
Kemudian Kategori Kabupaten Terinovatif :
1. Kabupaten Situbondo
2. Kabupaten Wonogiri
3. Kabupaten Bogor
4. Kabupaten Banyuwangi
5.Kabupaten Temanggung
6. Kabupaten Lampung Barat
7. Kabupaten Musi Rawas
8. Kabupaten Hulu Sungai Selatan,
9. Kabupaten Malang
10. Kabupaten Sumenep.
Kemudian Kategori Kota Terinovatif :
1. Kota Yogyakarta
2. Kota Bontang
3. Kota Tangerang
4. Kota Palembang
5. Kota Pekanbaru
6. Kota Makassar
7. Kota Bogor
8. Kota Denpasar
9.Kota Sukabumi
10. Kota Bekasi.