PALI, Sumselnews.co.id – Program internet gratis yang diusulkan pada 2023 untuk anggaran tahun 2024 menjadi salah satu inisiatif Bupati Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Program ini bertujuan mengatasi area blankspot di sejumlah wilayah.
Anggaran yang dialokasikan oleh Dinas Kominfo PALI untuk penyediaan internet gratis ini tergolong besar, mencapai Rp5,8 miliar. Hingga saat ini, proses instalasi baru mencapai sekitar 50% di wilayah Kota Talang Ubi, dengan prioritas pemasangan di fasilitas pemerintahan seperti OPD, puskesmas, sekolah yang berlokasi dekat kota, serta kantor kelurahan.
Namun, pemasangan di kantor desa seperti Sungai Baung, Benakat Minyak, dan Semangos masih tertunda. Menurut Kominfo PALI, kendala disebabkan oleh peralatan tower yang kurang memadai. Tower di SMP 7, misalnya, mengalami kerusakan dan perlu diganti terlebih dahulu.
Untuk desa-desa di Kecamatan Talang Ubi, seperti Simpang Tais, Talang Bulang, dan Panta Dewa, Kominfo menyatakan instalasi internet akan dilanjutkan pada Mei mendatang.
Aan Jultravolta, ST., M.Kom, Kabid Tik Kominfo PALI, menyayangkan minimnya minat vendor yang bersedia bekerja sama dalam proyek ini. “Saat ini hanya ada satu vendor yang mau bekerjasama, karena banyak vendor lain yang mundur meskipun sudah memasukkan penawaran di E-katalog. Mereka merasa khawatir dengan investasi besar hanya untuk kontrak satu tahun,” jelas Aan.
Aan juga mengungkapkan bahwa keterlambatan proyek disebabkan oleh kendala peralatan dan pengadaan barang, sehingga hasil pekerjaan belum bisa dipastikan selesai sesuai target.
Saat ditanya tentang target penyelesaian di tahun 2024, Aan menyatakan optimisme bahwa proyek akan rampung di seluruh Kabupaten PALI, meskipun ia tidak memberikan detail lebih lanjut.
Menanggapi situasi ini, Rosidi, seorang pengamat pembangunan dan aktivis sosial di Kabupaten PALI dari Barisan Patriot Peduli Indonesia (BPPI), menyatakan bahwa jika proyek ini gagal diselesaikan tepat waktu, Bupati PALI, Ir. H. Heri Amalindo, MM, dapat kehilangan kredibilitas. “Berdasarkan penjelasan Aan, ada risiko besar bahwa proyek internet gratis ini mungkin terancam batal atau tidak selesai tepat waktu,” ungkap Rosidi. (Ryan)