Sumselnews.co Prabumulih | Pemerintah Kota Prabumulih melalui Dinas Ketahanan Pangan Kota Prabumulih menggelar acara launching Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) tahun 2024 di Kantor Camat Prabumulih Barat, Selasa (29/10/2024).
Acara ini dihadiri langsung oleh Penjabat Walikota Prabumulih, H. Elman, ST., MM, Kapolres Prabumulih yang diwakili oleh Kapolsek Prabumulih Barat Bpk. AKP. Yani Iskandar, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Dinas Kominfo Kota Prabumulih, Kepala Dinas Pertanian Kota Prabumulih, Kepala Dinas Perdagangan Kota Prabumulih, Camat Prabumulih Barat, Lurah dan Kades Se-Kecamatan Prabumulih Barat, serta masyarakat penerima bantuan.
Tujuan penyaluran CPPD adalah untuk mengurangi beban pengeluaran penerima bantuan pangan sebagai upaya untuk menanangi kerawanan pangan dan kemiskinan. Penerima bantuan pangan akan memperoleh bantuan pangan untuk jenis pangan beras sebanyak 10 kg.
Jumlah penerima bantuan CPPD tahun 2024 ada 500 penerima dengan jumlah beras sebanyak 5000 kg (5 ton) yang tersebar pada kelurahan dan desa di Kecamatan Prabumulih Barat sebagai berikut:
1. Kelurahan Gunung Kemala : 700 kg beras untuk 70 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
2. Kelurahan Muntang Tapus : 700 kg beras untuk 70 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
3. Kelurahan Patih Galung : 750 kg beras untuk 75 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
4. Desa Tanjung Telang : 700 kg beras untuk 70 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
5. Kelurahan Payuputat : 750 kg beras untuk 75 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
6. Kelurahan Prabumulih : 700 kg beras untuk 70 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
7. Kelurahan Tebing Tanah Puteh : 700 kg beras untuk 70 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
Dalam sambutannya, H. Elman menyampaikan bahwa program ini merupakan langkah strategis untuk memastikan semua warga Prabumulih mendapatkan akses terhadap kebutuhan pangan yang layak.
“Cadangan pangan ini penting untuk menghadapi berbagai situasi, termasuk saat terjadi bencana atau krisis ekonomi. Kami berkomitmen untuk membantu masyarakat agar tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok,” ujar H. Elman.