Pada tahun ini, Dinas Pekerjaan umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menggarkan 50-100 Milyar untuk membangun infrastuktur jalan yang menggunakan aspal Karet.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Muba Herman Mayori ST MT Mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan persiapan untuk kembali mulai pabrik aspal karet berbahan latex yang melibatkan Pemkab Musi Banyuasin (Muba), Puslit Karet Bogor dan PT Jaya Trade
“Ya, saat ini kami sedang persiapan untuk boroperasi kembali, Kita sudah berkordinasi dengan pihak Jaya Trade untuk melaukan bekerjasama.Membahas terkait point kerjamsama serta regulasinya,”ungkap Herman Mayori, minggu (17/1).
Dikatakanya, untuk alat mesin pengolah aspal karet berbahan latex, pihaknya akan melakukan kerjasama MoU dengan pihak Jayatrade.
“untuk aset gedung dan tempat milik pemda, sementara tangki pencampur aspal milik jayatrade, tangki pravulkanisasi milik puslit karet bogor.Dalam waktu dekat insallah kita akan mulai beroperasi,”katanya.
Lanjutnya, untuk penggunaan aspal karet sendiri yang sudah dianggaran di tahun 2021 ini, pihaknya masih melakukan penghitungan sebab, secara teknis membangun jalan ada kombinasinya untuk campuran antara penggunana beton dan aspal.
Sebelumnya, Herman Mayori menyebut, pada tahun 2021 akan ada banyak kegiatan proyek infrastruktur jalan strategis yang harus diselesaikan dengan anggaran yang cukup tinggi sesuai dengan instruksi bapak bupati untuk mempercepat pembangunan jalan – jalan strategis.
“Ada sekitar 15 titik jalan strategis yang akan dibangun pada tahun 2021 dengan anggaran yang cukup tinggi,”katanya.
Di singgung terkait apakah akan ada proyek infrastruktur jalan pada tahun 2021, Herman menyebut insyaallah diusahakan dan di upayakan untuk lelang tinggal menunggu analisa kesiapan satuan harga jadi bahan.
“Akan kita upayan lelanng dini untuk mempercepat pengerjaan jalan strategis tersebut”tukasnya.
Sementara,Kepala Bappeda Muba Iskandar Syahrianto menyebutkan porgres persiapan pengolahan pabrik aspal karet berbahan Latex saat ini tengah berproses.
“saat ini kita masih membahas terkait reguliasi dan kerjasama dengan pihak Jaya Trade. Ada beberapa poit yang dilakukan pembahasan diantaranya bagaimana Jaya Trade juga bisa memberikan kontribusi untuk pendapatan sebagai PAD kabuapten Muba,” kata iskandar.
Ia menyebut, unit Kita seblumnya di tahun 2020 sudah beroperasi, namun ada beberapa hal yang harus diperkuat kembali untuk mulai beroperasi. Dalam artian bagaimana kita menjaga optik-optik jalan di Muba ini yang menggunakan aspal karet yang dianggarkan 50-100 Miliar di tahun 2021.
“Hal itulah yang perlu dipersiapkan, karena supplay latexnyakan dari Muba jadi harus memang benar dipersipakan , bagaimana kalender kerjanya, dan yang paling terpenting bagaimana menjaga kualitas latexnya sebagai campuran aspal karet agar tetap terjaga,”terangnya.
Selain itu, kita juga tengah melakukan lobi-lobi baik ke pihak provinsi maupun pemerintah pusat, bagaimana pembangunan jalan baik jalan pronvisi Nasional untuk jalan nasional untuk bisa menggunakan aspal karet.
“Target kita pembangunan jalan – jalan nasional terutama jalan tol itu menggunakan produk aspal karet.,”imbuhnya.
Terpisah, Kepala Unit Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (UPBJ) setda Muba Daud Amri SH menerangkan untuk proses E -katalog produk aspal karet berbahan latex, pihanya saat ini masih menunggu kajian teknisnya.
“Kita masih menunggu kajian teknisnya, kami sudah turunkan juga tim Survei.kita sudah SK kan tim Surveinya. Jika kajian teknisnya sudah selesai kami akan melakukan kajian dan evaluasi terlebih dahulu untuk diteruskan ke LKPP,”terangnya.
Daud menerangkan, untuk tahapan proses sampai E- Katalog, setelah pihaknya menerima kajian teknis, UPBJ akan mempersiapan untuk diteruskan ke LKPP produk tersebut. Di LKPP nanti akan dikaji terlebih dahalu apakah layak atau tidak produk tersebut.
“Setelah dilakukan kajian di LKPP tim LKPP akan turun untuk meninjau barulah bisa dilakukan proses E-Katalog,”.tandasnya.