Sumselnews.co | Pria bernama Ade ini pernah bekerja selama 7th sebagai perawat di salah satu Rumah Sakit swasta di Provinsi Sumatera Selatan.
Namun Asa’nya’ untuk meraih kesuksesan selagi usia muda lewat dunia Niaga membuat Ade lebih memilih untuk resign dari tempat bekerjanya dan mengambil keputusan untuk menggeluti dunia Usaha ‘berdagang furniture rotan sintetis’.
Apalagi ide si Ade ini mendapatkan dukungan penuh dari keluarga serta istri tercinta, membuat Ade mantap dang optimis dengan usaha dagang furniture rotan sintetis nya ini.
toko furniture Ade diberinya nama “Alhanan Jaya” diambil dari nama tengah anaknya. Toko Ade beralamatkan di Jl.Kesehatan no.046 Lingkungan 01 RT 03 Kel. Tanjung Raja Kec.Tanjung Raja Kab.Ogan Ilir (Sumsel)
‘Alhanan Jaya Furniture ini menjual berbagai jenis perabot rumah dari bahan rotan sintetis seperti : kursi tamu, meja makan, ayunan dan berbagai jenis kerajinan rotan sintetis lainnya.
Dikatakan Ade untuk saat ini dia, masih mengambil barang dari pulau seberang, namun kedepan ade berharap mempunyai pabrik sendiri, di daerah Tanjung Raja tempat kediamannya itu, agar dapat membuat dan menganyam sendiri kesenian dari rotan sintetis, sehingga dapat menyerap dan memberdayakan SDM lokal sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
Dikisahkan Ade, semenjak masa kuliah dan saat masih bekerja di RS dirinya memang sudah mulai gemar berbisnis.
‘Sebelum menggeluti usaha di bidang furniture ini saya sudah berapa kali, usaha sambilan dikala kuliah dan sebagai pekerja dahulu, seperti menjadi distributor minuman es, bidang fashion pria dan pernah membuka usaha sampingan sarapan pagi, seperti kue, nasi gemuk dan makanan lainnya hingga sekarang saya ini memutuskan untuk menggeluti bidang usaha furniture” kata Ade menceritakan pengalaman nya kepada media ini.
Latar belakang pendidikan menurut Ade bukanlah faktor dominan dalam menjalani dunia usaha, namun demikian dengan pendidikan akan terbentuk karakter individu yang terdidik secara moralitas maupun mentalitas yang baik.
“Tinggi rendahnya tingkat pendidikan bukanlah hal yang utama dalam berusaha, tapi pendidikan itu juga sangat penting, karna dengan pendidikan itu kita bisa mengerti sikap, tata cara dan prilaku, terkadang bangku kuliah tidak menentukan tempat dan jurusan kerja tapi lebih bagaimana cara kita memahami dan mengenali etika serta pandangan hidup, karna banyak orang yg jurusan kuliah nya sebagi guru tapi kerja sebagai karyawan kantor, jurusan olahraga kerja sebagai masinis serta jurusan perawat jg banyak yg kerja menjadi anggota DPRD dan sebagainya” urainya.
“Apapun pekerjaan dan usaha kita jangan pernah malu dan malas untuk melakukannya” ujarnya memotivasi.
Pria 28 th ini mempunyai motto : ‘Bermimpi Wujudkan dan Pertanggung Jawabkan’,
Ade sangat terinspirasi dengan kalimat motivasi dari seorang Milyarder Dunia ‘Bill Gates
“Kita dilahirkan dalam keadaan miskin itu bukan salah kita tetapi apabila kita mati dalam keadaan miskin itu adalah kesalahan kita” ucapnya mengutip kalimat Salah Satu Tokoh Terkaya di Dunia itu.
“Tapi yg terpenting kita harus kaya hati dan saling tolong menolong. Dan paling utama yang membuat pria berkumis tipis ini yakin akan hidupnya kedepan sukses ialah kata-kata istrinya “ hidup ini berputar, jangan pernah takut akan hidup dan nasib hidup maka dari itu tiap berdoa bersungguh-sunggulah, dan wajib fokus menjalani hidup jangan pernah melamun bagaimanapun juga, jika tidak, kita mudah terpengaruh disekitar dan dipastikan kita tak akan sukses, dunia akherat” imbuh Ade sembari berucap bahwa tulah yang paling utama dia yakini,
“Memang benar apa kata istri saya, ia selalu cerewet mengatakan jangan gampang terpengaruh apapun itu cuma yakini saja mulut istrimu ini dan saya menjalaninya sebab istri saya lah penopang hati saya. Saya yakin jika istri dan anak saya bahagia maka rezeki saya tak akan pernah hilang sampai kapanpun, karena rezeki hidup kesuksesan saya adalah bahagianya istri dan anak saya” ujarnya mengahiri Pembicaraan dengan awak Media.
Hari-hari Ade kini dijalaninya dengan tekun giat dengan Usaha Niaganya, namun Ade sepenuhnya meninggalkan Dunia Kesehatan yang pernah dilakoninya, apabila ada keluarga kerabat yang memerlukan bantuan penanganan medis Ade tetap bersedia mengamalkan ilmunya sebagai tenaga medis untuk menolong sesama. (Ron)