Connect with us

Lahat

Warga Lahat yang Meninggal, diKecamatan Kikim Barat, belum dapat dikatakan Positif terjangkit Covid 19

Published

on

Sumselnews.co.id LAHAT | Seorang warga Lahat, yang merupakan pekerja di PT SMS Kecamatan Kikim Barat Kabupaten Lahat Sumatera Selatan yang meninggal hari ini, (22/04).

setelah dirawat di Rumah Sakit RA Bunda Lubuk Linggau, belum tentu positif terjangkit Covid 19, hal ini dikatakan oleh Taufik M Putra, Juru bicara  Gugus Tugas Penanggulangan Covid 19, Kabupaten Lahat Sumatera Selatan.

“taufiq M Putra Menjelaskan, Itu baru hasil rapid tes, itu artinya masih terindikasi,  sekarang kita masih menunggu hasil SWAB tes dari Palembang. untuk menegaskan diagnosa, dan hasilnya bisa negative atau positif,” kata Taufik.

Taufik juga meminta kepada masyarakat kabupaten Lahat, untuk tidak panik, dan tetap mengikuti aturan dari pemerintah,

“Kami sudah melakukan protokol kesehatan terhadap keluarga dekat untuk tracking kontak erat. Jangan terlalu panic, ikuti seluruh aturan dan anjuran pemerintah,
-wajib pakai masker,
-sering seringlah cuci tangan,
-tuda perjalanan,
-jaga jarak fisikal, dan berdoa,
jika imun kita kuat, Insya Allah kita tidak akan tertular,” jelas Taufik

Taufik juga menjelaskan,” jenis tes Rapid dan Swab,
-, Rapid test merupakan tes (secara massal) yang berfungsi untuk screening potensi kasus positif virus corona di masyarakat.
-Sementara Swab Test berfungsi sebagai standar diagnostik virus corona yang dianjurkan WHO (World Health Organization). Dengan Swab Test ini, dapat terlihat, untuk kita melihat ada atau tidaknya DNA virus corona pada sampel tersebut.
Uji PCR ini juga sudah digunakan luas untuk mendeteksi berbagai penyakit infeksius seperti Hepatitis, virus HIV, dan TBC.

Hasil rapid test tergolong tidak akurat jika dibandingkan dengan swab test. Sebab, antibodi tidak langsung terbentuk meski kita telah terinfeksi virus Corona. Pembentukan antibodi butuh waktu setidaknya 7 hari sejak terinfeksi.” Ujarnya Taupiq Jubir Dinas Kesehatan Lahat

Seringkali didapati hasil false negative virus corona pada rapid test. Hasil false positive pun seringkali terjadi. karena antibodi dapat terbentuk. Untuk infeksi virus lainnya pula bukan hanya virus corona Saja. Oleh karena itu, metode ini hanya digunakan untuk screening awal virus corona saja (apabila hasilnya positif akan dilanjutkan dengan swab test untuk memastikan keakuratan hasilnya).

“Sedangkan, metode swab test lebih rumit jadi hanya bisa dilakukan di laboratorium berstandar Biosafety Level (BSL) 2, yang mana pekerja laboratoriumnya dilatih secara khusus oleh ahli patogenik dan ilmuwan kompeten, aksesnya dibatasi ketika pengujian berlangsung,” Tuturnya Jubir Dinas Kesehatan Taufiq M putra, (Agus)

Tanggal Update on 22 April 2020 by admin

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *